|
|
|
|
|
Delapan puluh tahun penerbangan Angkatan Laut
Belanda-Indonesia dengan kapal terbang laut Dornier Wal.
Kapal terbang laut Dornier Wal diciptakan tidak lama sesudah selesainya Perang Dunia I (1914-1918) oleh pelopor dirgantara Claude Dornier.
Kapal terbang laut yang masyhur ini digunakan untuk penerbangan pionir melalui berbagai daerah lautan dan padang es di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari Angkatan Laut Kerajaan Belanda, kapal-kapal terbang ini yang memiliki awak kapal campuran Indonesia-Belanda, telah membawakan penerbangan ke segala penjuru daerah yang nantinya menjadi Indonesia, pada dasawarsa 20 dan 30 abad yang lalu.
Pada tahun 2009 yang akan datang, maka tepat 80 yang lalu ketika tiga kapal terbang laut Dornier Wal secara bersama terbang dari Belanda ke Indonesia.
Kapal terbang ini telah membuktikan kegunaannya yang sangat besar di daerah lautan yang banyak mempunyai pulau dan pesisir yang luas dan panjang.
Dalam buku “Dornier Wal a Light coming over the Sea” penggunaan kapal terbang Dornier Wal di seluruh dunia dibahas.
80 jaar Marine Holland - Indonesia vlucht met de Dornier Wal vliegboot
De vliegboot Dornier Wal is kort na de Eerste Wereldoorlog (1914-1918) ontwikkeld door de luchtvaartpionier Claude Dornier. Deze wereldberoemde vliegboot is in de gehele wereld voor pionier-vluchten over zee- en ijsgebieden gebruikt. In dienst van de Koninklijke Marine brachten deze vliegboten met gemengde Nederlands-Indonesische bemanningen al in de jaren 20 en 30 van de vorige eeuw de luchtvaart in alle delen van het toekomstige Indonesie. In 2009 zal het ook 80 jaar geleden zijn, dat een groep van drie Dornier Wal vliegboten van Nederland naar Indonesie vloog. In dienst van de Koninklijke Marine brachten deze vliegboten met gemengde Nederlands-Indonesische bemanningen al in de jaren 20 en 30 van de vorige eeuw de luchtvaart in alle delen van het toekomstige Indonesie.In zeegebieden met veel eilanden en lange kusten bewees de vliegboot zijn grote nut. In het boek "Dornier Wal a Light coming over the Sea" is beschreven op welke wijze de Dornier Wal vliegboot in de gehele wereld ingezet is.
|
|
|
|
|
|
|
|
Jejak, Pesawat Terbang, Dinas Penerbangan Angkatan Laut Belanda di Hindia Belanda 1918 – 1942
Information: MvdMey@T-online.de |
|
|
|
|
|
|
Tetenburg´s flight from Texel to Tandjong Priok
The Royal Netherlands Navy crew consisted of Lieutenant-commander W.H. Tetenburg (Group Commander), Flying - officer M.Vethake, second pilot / observer / telegraphist, Sergeant I.H.Theeuwis, aircraft fitter and rigger, Flying officer P.S. Everts, pilot / 2nd in command, Sergeant A.Langeraar 2nd pilot / chief mechanic and corpoaral J. Sijmons, mechanic / reserve pilot,
Engineer officer 2nd class J.W. Holterman in charge of maintenance of the boats and engines, corporal A.Würts pilot/reserve mechanic, corporal J.J. van Tol as mechanic / 2nd pilot.
The complete story is recalled in my book "Dornier Wal a Light coming over the Sea". |
|
|
|
|
|
|